Hijrah Hati di Awal Tahun: Meresapi Pesan Tahun Baru Islam Bersama Syekh M. Fathurahman, M.Ag
Hijrah Hati di Awal Tahun: Meresapi Pesan Tahun Baru Islam Bersama Syekh M. Fathurahman, M.Ag
Tahun Baru Islam bukan sekadar pergantian kalender, melainkan momentum refleksi diri untuk berhijrah secara spiritual—dari hati yang lalai menuju hati yang sadar.Syekh Akbar M. Fathurahman, M.Ag, menyampaikan ceramah mendalam yang menyentuh kesadaran dan menghidupkan semangat keislaman dari dalam hati.
π 1 Muharram: Awal Tahun, Awal Kesadaran
Hijrah Nabi menjadi tonggak awal penanggalan Islam. Bukan dimulai dari kemenangan, tapi dari peristiwa penuh risiko dan pengorbanan. Mengapa? Karena hijrah adalah simbol perjuangan meninggalkan kelalaian menuju kesadaran. Inilah semangat yang harus kita bawa di tahun baru ini: semangat muhasabah dan perbaikan diri.
"Apakah hati kita lebih banyak lalai atau sadar? Waktu terus berjalan, usia kita tidak bertambah, tapi justru berkurang." – Syekh M. Fathurahman
Masjid dan Shalat: Cerminan Kedekatan Hati dengan Allah
Dengan gaya khasnya yang lugas dan penuh sindiran segar, Syekh Fathurahman mengajak para jamaah, terutama laki-laki, untuk menjadikan masjid sebagai rumah spiritual:
"Kalau sholatnya di rumah terus, berarti bapak-bapak sedang haid."
Pernyataan ini menggelitik tapi sarat makna—seorang laki-laki yang hatinya terpaut pada masjid akan mendapatkan naungan Allah di hari kiamat. Sudahkah hati kita merindukan masjid?
7 Tanjakan Ibadah: Jalan Menuju Kehadiran Hati
Merujuk pada kitab Minhajul Abidin karya Imam Al-Ghazali, Syekh Fathurahman menjelaskan tujuh rintangan utama dalam perjalanan ibadah. Baru tiga yang sempat beliau sampaikan:
1. Tanjakan Ilmu dan Makrifat
Ibadah tanpa ilmu ibarat tubuh tanpa ruh. Maka penting mencari guru yang mengajarkan ilmu yang menembus hati, bukan hanya pengetahuan kosong. Ulama akhirat adalah teladan sejati—yang mengejar akhirat, bukan amplop.
2. Tanjakan Taubat
Semakin tinggi ilmu, semakin jelas kesalahan diri. Taubat bukan hanya setelah dosa besar, tapi harus menjadi rutinitas harian seorang mukmin. Ilmu yang masuk ke hati akan melahirkan rasa takut kepada Allah.
3. Tanjakan Penghalang Ibadah
Ada empat penghalang utama:
-
Cinta dunia berlebihan
-
Lingkungan dan teman buruk
-
Hawa nafsu
-
Godaan setan
Jika hati lalai, setan masuk dan menyebar dalam darah. Maka dzikir dan ibadah yang khusyuk adalah bentengnya.
Zuhud dan Penyakit Hati
Zuhud bukan berarti miskin, tapi hati yang tidak terikat pada dunia. Kisah Syekh Abu Hasan As-Syadzili menunjukkan bahwa kekayaan bukan masalah, selama dunia tidak masuk ke hati. Sebaliknya, seseorang bisa miskin tapi hatinya penuh cinta dunia.
Penyakit hati seperti ujub, takabbur, dan hasad harus dibersihkan. Hasad, misalnya, membuat amal habis seperti kayu bakar dimakan api. Bahkan Allah memberikan siksaan dunia berupa mual dan pusing bagi pelakunya. Maka hati yang bersih akan menghadirkan khusyuk dalam ibadah.
Kesadaran Akhirat, Kualitas Hidup Dunia
Syekh Fathurahman mengingatkan bahwa segala amal akan dimintai pertanggungjawaban, bahkan benda-benda di sekitar kita akan menjadi saksi. Dengan kesadaran ini, hidup menjadi “on the track”—tak butuh pengawasan manusia, cukup merasa diawasi oleh Allah.
"Binatang mati tidak dihisab. Tapi manusia—nikmat yang diterima akan dipertanyakan."
π€² Penutup dan Doa: Awal Baru yang Bersih
Di akhir ceramah, jamaah diajak berdoa bersama. Semoga masjid yang baru diresmikan ini menjadi pusat kebangkitan spiritual dan tempat membangun kesadaran keislaman.
"Mari kita bangkit dari tempat ini dengan hati yang bersih dan semangat hijrah yang baru."
π Kesimpulan
Ceramah ini bukan sekadar nasihat biasa. Ia adalah seruan agar kita berhenti sejenak dari rutinitas, lalu bertanya: Sudah sejauh mana hatiku dekat dengan Allah? Sudah siapkah aku kembali kepada-Nya?
Awal tahun adalah waktu terbaik untuk kembali menyusun langkah menuju Allah. Mari manfaatkan Muharram sebagai tonggak awal perbaikan hati, ibadah, dan seluruh kehidupan kita.
π Ditulis ulang dari ceramah Syekh M. Fathurahman, M.Ag.
Peringatan Tahun Baru Islam & Peresmian Masjid Al-Mubaroqah, Garut – 26 Juli 2023.