Umroh - Haji - Wisata

Keteladanan Nabi Ibrahim dalam Iedul Adha: Menapaki Jalan Keikhlasan dan Tauhid

Kategori : Kajian Ilmu, Umrah, Haji, Ditulis pada : 07 Juni 2025, 08:13:21

Berikut ringkasan khutbah Iedul Adha 10 Dzulhijjah 1446 H / 6 Juni 2025 
SYEKH AKBAR MUHAMMAD FATHURAHMAN, M.Ag

Keteladanan Nabi Ibrahim dalam Iedul Adha: Menapaki Jalan Keikhlasan dan Tauhid

Hari Raya Iedul Adha adalah momen suci bagi umat Islam untuk merefleksikan nilai-nilai keikhlasan, ketundukan, dan pengorbanan. Pagi yang penuh berkah ini adalah wujud nikmat batin yang diberikan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya, yang hadir menunaikan shalat Ied, bertakbir, bertahmid, dan bertahlil—semua itu merupakan bentuk syukur atas karunia Allah.

Dalam khutbah Iedul Adha 1446 H, disampaikan bahwa terdapat dua kemenangan besar yang dirayakan umat Islam hari ini:

1. Penyembelihan hewan kurban bagi yang mampu
2. Pelaksanaan ibadah haji dan umrah

Keduanya merupakan warisan ajaran Nabi Ibrahim AS, sosok yang menjadi teladan agung dalam keimanan dan ketaatan. Keberhasilan beliau dan keluarganya dalam menghadapi ujian-ujian berat menjadi inspirasi sepanjang zaman.

Keteguhan Tauhid Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim adalah contoh nyata keberanian dalam berdakwah di tengah kezaliman. Ketika dilempar ke dalam kobaran api karena mempertahankan tauhid, beliau tidak panik atau meminta pertolongan, bahkan saat Malaikat Jibril menawarkan bantuan. Jawaban beliau hanya: "Hasbiyallah" (Cukuplah Allah bagiku). Keyakinannya bahwa Allah menggenggam seluruh makhluk adalah puncak tauhid sejati.

Allah pun memerintahkan api agar menjadi dingin dan menyelamatkan Ibrahim. Ini menunjukkan bahwa siapa pun yang menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah akan mendapatkan pertolongan yang luar biasa.

Pendidikan Keluarga dan Kepemimpinan

Nabi Ibrahim juga berhasil menjadi pemimpin keluarga yang tangguh. Ia mampu mendidik istri dan anak-anaknya dengan nilai-nilai iman. Saat diperintahkan Allah untuk menyembelih putranya yang sangat dicintai, Nabi Ibrahim menjalankan perintah itu dengan penuh keikhlasan, dan sang anak pun menerima perintah tersebut dengan penuh kepatuhan.

Inilah bentuk keteladanan yang seharusnya ditiru oleh para kepala keluarga Muslim: menjadi pemimpin yang mampu membimbing dan menanamkan nilai-nilai agama dalam keluarga.

Musyahadah dan Penyucian Hati

Kesuksesan Nabi Ibrahim berpuncak pada musyahadah, yaitu penyaksian hati terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah. Dalam surat Al-An’am, dijelaskan bahwa Allah memperlihatkan kepada Ibrahim kerajaan langit dan bumi, agar ia menjadi hamba yang yakin.

Namun, untuk mencapai maqam ini, dibutuhkan mujahadah—usaha sungguh-sungguh membersihkan hati dari penyakit seperti ujub, sombong, hasad, riya, cinta dunia, dan ambisi jabatan. Penyucian hati menjadi syarat penting untuk menyaksikan kemuliaan Ilahi.

Penutup

Khutbah ini menekankan bahwa momen Iedul Adha bukan sekadar ritual tahunan, melainkan pengingat akan teladan agung Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Semangat kurban, keikhlasan, serta keteguhan iman hendaknya menjadi pondasi dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.
Mari jadikan hari raya ini sebagai awal dari peningkatan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id